Motivator 9 Tahun Bikin Netizen Heboh : Ryu Kintaro Pewaris Tajir yang Sukses Bangun Bisnis hingga Raup Omzet Miliaran
Ryu Kintaro adalah seorang pengusaha muda yang dikenal karena keberaniannya mencoba berbagai peluang usaha. Sejak kecil, ia sudah diperkenalkan pada dunia bisnis oleh sang ayah. Bahkan, saat ulang tahunnya yang ke-7 tahun, alih-alih memberikan mainan seperti anak-anak pada umumnya, ayahnya justru menghadiahkan sebuah gerobak ayam krispi. Alasannya karena “Ryu sudah memiliki banyak mainan atau barang lainnya. Sebagai gantinya, ia memilih memberi hadiah yang belum dimiliki Ryu.” Ujar ayah Ryu. Namun, usaha pertamanya itu hanya bertahan tiga hari, karena dia masih muda dan lebih fokus ke sekolah dan bermain. Pengalaman singkat itu justru menjadi titik awal semangat wirausaha di dalam dirinya.
Setelah kegagalan pertamanya, Ryu tidak berhenti. Dia mencoba bisnis kedua yaitu rice bowl dan susu sapi segar yang membuat publik terpukau, dia menjualnya langsung dari mobil mewah Lexus keluarganya. Ciri khas itu membuat banyak orang berkomentar, seolah menegaskan bahwa semua keberhasilannya adalah hasil dari warisan keluarga. Namun nampaknya kenyataannya jauh berbeda,semua itu dibangun lewat kerja keras. “Jualan susu segar pakai topping di mobil Lexus, tapi akhirnya tutup setelah sebulan karena susunya gampang basi, dan prospeknya kurang bagus.” Ujarnya.
Lalu apa yang membuat Ryu tidak menyerah? Disaat semua orang memberikan kritik pedas kepadanya. Bagaimana ia menemukan ide bisnis yang bukan hanya menguntungkan, tapi juga unik? Bisnis jamunya lahir dengan nama “Tjap Nyonya Kaya”, Ryu sendiri tidak suka jamu yang pahit. Ia bersama keluarganya mengembangkan jamu kekinian dengan rasa yang lebih enak namun tetap sehat, dan dalam waktu singkat, omzetnya menyentuh Rp 1 miliar per tahun.
Saat popularitasnya melonjak, sejumlah pihak mempertanyakan apakah ia hanya seorang pewaris atau memang perintis? Menanggapi itu, Ryu menegaskan dalam sebuah video viral: "Banyak orang pengen hidup aman, tapi tahu enggak yang paling seru itu justru hidup sebagai perintis. Nggak ada yang nunjukin arah, nggak ada yang ngejamin hasil, tapi justru itu letak asyiknya." Pernyataan tersebut menjadi pengingat penting bagi siapa pun yang sedang merintis usahanya. “Keberhasilan bukan hanya soal bagaimana kamu memulai, tapi bagaimana kamu bertahan, belajar, dan tumbuh dari setiap kegagalan kecil.”
"9 dari 10 bisnis gagal di tahun pertama" adalah ungkapan yang sering kita dengar. Bagi mereka yang baru memulai bisnis, angka tersebut memang membuat takut. Namun, apakah anda ingin menjadi yang ke-10 atau menunjukkan bahwa anda berbeda?
Faktanya, dunia bisnis itu berat. Tapi dari mereka yang jatuh, diperoleh pelajaran yang tidak bisa dibeli pakai uang. Bahwa, kegagalan tidak menjadikan anda malas atau buruk. Sebagian besar dari mereka mengalami kegagalan akibat penerapan strategi yang salah, kurangnya persiapan, dan tidak memiliki mental yang tangguh.
Kenapa Banyak Bisnis yang Tidak Bertahan Lama?
Rencana Bisnis yang Kurang Matang
Seringkali kita terlalu fokus pada ide besar, tapi melupakan rencana yang matang. Padahal perencanaan adalah hal penting dalam membangun bisnis. Kalau tidak, saat performa menurun, wirausahawan bisa merasa kesulitan untuk bangkit kembali.
Target Pasar yang Kurang Tepat
Setiap wirausahawan harus menyadari bahwa memprioritaskan produk berkualitas sangat penting, tetapi tidak akan berhasil jika produk tersebut tidak memenuhi kebutuhan target pasar.
Strategi Pemasaran yang Kurang Efektif
Percuma memiliki produk berkualitas tinggi jika target pasar tidak mengenal bisnis anda. Kemungkinan kegagalan dalam strategi pemasaran ini disebabkan oleh kurangnya inovasi dan daya tarik pada konten promosi akibat minimnya pemanfaatan media promosi.
Tidak Mengikuti Perkembangan Teknologi
Di era digital saat ini, sangat penting bagi anda untuk memantau kemajuan teknologi demi kepentingan bisnis. Apabila anda menganggap bahwa kemajuan teknologi tidak signifikan, anda akan tertinggal dari kompetitor yang memanfaatkan teknologi.
Terutama jika audiens yang anda targetkan adalah remaja hingga dewasa yang mengikuti kemajuan teknologi, maka anda harus dapat melakukan pendekatan dengan memanfaatkan teknologi sebagai sarana promosi produk.
Takut Gagal dan Tidak Mau Mengambil Risiko
Takut gagal dalam berbisnis memang wajar, tetapi jika anda tidak mau mengambil risiko dan tetap berada di zona aman, anda tidak dapat berkembang. Jika anda tidak mau mencoba hal-hal baru, seperti mengikuti tren, maka akan menghambat pertumbuhan bisnis yang dimiliki.
Karena itu, jangan ragu untuk mencoba segala sesuatu yang anda percaya dalam mendukung pertumbuhan bisnis anda. Terlepas dari risikonya, kegagalan dapat dikurangi jika disertai dengan analisis dan riset yang baik.
Anda Mau Beda, Coba Lakukan Ini:
Memiliki Rencana yang Jelas dan Fleksibel
Rencana bisnis itu seperti kompas. Tanpa adanya kompas, anda akan kehilangan arah. Tapi ingat, kompas hanya bisa menunjukkan tujuan, bukan jalannya. Artinya, punya tujuan jelas, tapi siap menyesuaikan strategi saat kondisi berubah.
Kenali dengan Benar Siapa Pasarmu
Banyak bisnis gagal karena salah sasaran daripada produk yang kurang baik. Cari tahu siapa yang benar-benar membutuhkan produkmu dan apa yang mereka inginkan. Riset pasar adalah salah satu cara untuk mendapatkan informasi ini.
Kurangnya Pemasaran Produk
Dalam pemasaran harus inovatif, tepat sasaran, dan memanfaatkan semua media yang relevan, terutama di dunia digital saat ini. Buatlah konten yang tak sekedar posting, namun buat konten yang membuat orang berpikir membutuhkan produk tersebut.
Cerdas dalam Memanfaatkan Teknologi
Di era sekarang, teknologi telah banyak di gunakan oleh semua orang. Dapat memulainya dengan promosi melalui media sosial, pakai aplikasi untuk memantau penjualan, hingga memanfaatkan data untuk mengambil keputusan. Jika anda tidak mengikuti perkembangan, anda siap untuk didahului oleh pesaing anda.
Berani Ambil Langkah yang Dihitung
Main aman dalam berbisnis itu nyaman, tapi tidak membuat bisnis anda menjadi maju. Pilih risiko yang sudah anda pikirkan matang-matang, seperti mencoba barang baru atau metode penjualan yang berbeda. Sering kali, langkah-langkah berani yang dipikirkan dengan teliti dapat menjadi kunci keberhasilan bisnis.
Bisnis selalu penuh tantangan, tapi juga penuh peluang. Jangan takut gagal, karena setiap langkah adalah proses belajar.
Tanpa Suntikan Modal, Mahasiswa Ini Sukses Jual 5000 Scoop Es Krim/Bulan!
Kisah inspiratif datang dari Zaki owner 17’s es cream, lulusan S1 Manajemen Universitas Airlangga dan kini sedang menempuh S2 di Universitas Gadjah Mada, telah menapaki dunia kewirausahaan sejak SMA dengan berjualan onigiri. Inspirasi datang dari sebuah majalah yang menampilkan anak muda penuh semangat berwirausaha. Ia menanamkan mimpi untuk menjadi bagian dari 20% Kewirausahaan Muda di Indonesia, sebuah visi yang ia bawa jauh sejak muda. Kini, usaha 17’s es cream miliknya telah memiliki cabang strategis di dekat Fakultas Teknik UNY dan di Tugu, Jogja.
Kesuksesannya semakin meningkat melalui strategi branding yang sangat relevan dengan generasi muda. Melalui konten TikTok yang menggunakan gaya percakapan “a day in my life”, berhasil menciptakan engagement yang unik dan hangat, membuat audiens merasa penasaran untuk datang langsung mencicipi kelezatan 17’s Ice Cream. Selain itu, suasana kedai yang nyaman, terbuka hingga malam hari mendorong pelanggan untuk datang berulang, menjadikan 17’s Ice Cream bukan hanya kedai es krim, tapi juga ruang alternatif untuk mahasiswa yang suka kumpul, ngobrol santai, nugas bareng sama teman untuk melepas penat dengan rasa es krim yang nikmat.
Penasaran dengan kisah inspiratif di balik kesuksesan 17’s Ice Cream? Kisah selengkapnya dapat di akses melalui channel YouTube UKM Kewirausahaan UNY pada tautan ini https://youtu.be/FUtn3icPVoo?si=d79LWPaO2Fm-z9Gh
Bortolomius Dias atau sering disapa Kak Dias, adalah mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta prodi Manajemen Pemasaran angkatan 2022. Ia berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Mahasiswa Berprestasi (Mapres) 1 Jenjang Diploma UNY 2025 dan pernah menjuarai 20 kompetisi kewirausahaan.
Perjalanan yang dilalui Kak Dias tentu tidak mudah. Mulai dari magang di HIMA, pengurus BEM FEB 2023 (Departemen Sosial dan Masyarakat), UMK Penelitian Kristal FEB, FOMUNY (Family of Mahasiswa Bidikmisi dan KIP K), hingga IKMK. Selepas 2023, aktivitasnya makin meluas hingga bergabung di UKMP tingkat universitas, melanjutkan dua periode di FOMUNY, dan bahkan dipercayai sebagai Ketua Ikatan Mapres UNY. Dari pengalaman Kak Dias berada di organisasi dapat membuktikan, bahwa lewat organisasi juga bisa menambah relasi, wawasan, dan lebih berkembang lagi.
Pengalaman yang paling berkesan waktu mengikuti lomba menurut Kak Dias bukan saat menjadi pemenang, melainkan saat kalah. Pernah Kak Dias membawa 2 tim sekaligus dari UNY untuk berlomba di Universitas Brawijaya, namun sayangnya belom bisa meraih kemenangan. Dari momen itu ada satu pesan sederhana dari Kak Dias tapi penuh makna yaitu:
“Kekalahan itu jangan di jadikan sebagai titik, tapi dijadikan koma.”
Dari pengalaman itu Kak Dias punya tips buat kita: jangan pernah takut untuk memulai, jangan selalu berpikir ingin menang karena memiliki jika kompetisi adalah poin plus, hargai proses, dan selalu apresiasi terhadap diri sendiri. Karena menurutnya, kegagalan itu adalah jatah dalam hidup.
Penasaran gimana perjalanan lengkap Kak Dias sampai bisa jadi Mapres dan tips-tips lainnya? Tonton cerita lengkapnya di channel Youtube UKM Kewirausahaan UNY pada tautan ini https://youtu.be/6qjsgDjqmV4?si=jaV2ManQgdgFaf2e