National Entrepreneurship Festival 2025: Meraih Prestasi, Menjadi Inspirasi
National Entrepreneurship Festival (NEF) 2025, diselenggarakan oleh UKM Kewirausahaan Universitas Negeri Yogyakarta, pada tanggal 28 Juni 2025 di ISDB FISIP Lt 4 UNY. Festival berskala nasional yang memadukan dua kompetisi bergensi, yakni National Business Plan Competition (NBPC) dan National Business Case Competition (NBCC), serta menghadirkan Seminar Nasional yang terbuka untuk peserta lomba maupun Masyarakat umum.
Acara ini dirancang untuk membekali mahasiswa dari seluruh Indonesia dengan wawasan kewirausahaan, strategi bisnis, dan jejaring profesional. Melalui kompetisi inovatif dan sesi bersama pembicara berpengalaman, peserta memperoleh pengalaman berharga. Dengan kehadiran pembicara yang inspiratif, Mohammad Hidayat Rifai, CEO & Co-Founder dari brand CRSL, yang menceritakan bagaimana membangun brand digital mulai dari kampus hingga bisa dikenal luas. Serta Nathanael Malvin Sugito, Founder Chicken Crush Indonesia, yang berbagi kisah dari tugas kuliah menjadi bisnis ayam cepat saji nasional.
Seminar dihadiri oleh lebih dari 200 peserta, terdiri dari peserta lomba, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, dan masyarakat umum yang tertarik dengan dunia bisnis dan kewirausahaan. Suasana penuh antusiasme dari para peserta, kursi terisi penuh, peserta tampak aktif mencatat, bertanya, bahkan berdiskusi singkat setelah sesi pemaparan. Sebanyak 324 mahasiswa dari 46 perguruan tinggi di 12 provinsi ikut ambil bagian dalam NEF. Partisipasi ini menjadi bukti bahwa semangat kewirausahaan dikalangan mahasiswa terus menguat, seiring dengan kebutuhan akan ruang untuk berkembang. Dari total peserta, tercatat 132 tim terdaftar dalam kompetisi NBPC dan NBCC.
National Business Plan Competition (NBPC)
NBPC adalah kompetisi yang memberi ruang bagi mahasiswa untuk merancang rencana bisnis dari nol. Di sini peserta ditantang tidak hanya untuk memiliki ide bagus, tetapi juga membuat strategi bisnis yang matang mulai riset pasar, pengelolaan modal, pemasaran, hingga aspek operasional. Kompetisi ini mengusung tema “Beyond Profit: Turning Passion into Sustainable Business”, menekankan bahwa usaha yang berhasil adalah usaha yang bukan hanya menguntungkan, tetapi juga berkelanjutan dan bermakna.
Dalam prosesnya, peserta NBPC harus melewati beberapa tahapan ide awal disusun dengan riset dan analisis, kemudian disajikan dalam bentuk proposal bisnis, dan akhirnya dipresentasikan langsung di depan dewan juri. Selain aspek finansial, mereka diminta memperhitungkan dampak sosial, lingkungan, dan nilai tambah yang bisa diberikan kepada komunitas.
2.National Business Case Competition (NBCC)
NBCC merupakan salah satu dari dua kompetisi unggulan dalam NEF yang dirancang untuk mengasah kemampuan analisis dan pemikiran kritis peserta dalam menyelesaikan kasus bisnis nyata. Kompetisi ini mendorong peserta untuk berpikir kritis, strategis dan kreatif serta berkelanjutan. Dengan tema “Sustainable Entrepreneurship: Transforming Challenges into Impactful Solutions”, NBCC mendorong mahasiswa untuk tidak hanya menemukan jawaban atas masalah bisnis, tetapi juga membuat solusi yang berdampak baik untuk ekonomi, sosial, maupun lingkungan.
Dalam pelaksanaannya, peserta akan bekerja sama mengerjakan studi kasus yang memerlukan pemikiran holistik, melihat bukan hanya keuntungan finansial, tapi juga efek jangka panjangnya terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Mereka harus mampu mengajukan strategi yang inovatif dan adaptif.
Melalui seluruh rangkaian kegiatan ini, NEF menegaskan misinya untuk melahirkan generasi wirausaha yang inovatif, kreatif, adaptif, dan berdaya saing nasional bukan hanya yang pandai mencari keuntungan, melainkan yang mampu memberikan manfaat luas bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Semoga setiap ide yang lahir di NEF 2025 menjadi bibit usaha nyata yang kelak tumbuh menjadi usaha yang tak hanya sukses, tapi juga berkelanjutan dan berarti.
Sampai jumpa di NEF 2026 mari kita lanjutkan perjalanan, tingkatkan ide, dan raih mimpi bersama!
Yogyakarta, 6 Agustus 2025 – Unit Kegiatan Mahasiswa Kewirausahaan Universitas Negeri Yogyakarta (UKMKu UNY) ikut meramaikan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) melalui Expo UNY 2025. Dalam kegiatan ini, UKM Kewirausahaan UNY memperkenalkan berbagai program kerja di UKMKu, sekaligus mengajak mahasiswa baru untuk bergabung dalam Penerimaan Anggota Baru (PAB).
Salah satu rangkaian acara PKKMB yang sangat dinantikan adalah Parade UKM, yang dilaksanakan di GOR UNY dan diikuti oleh peserta dari perwakilan pengurus UKM yang ada di UNY. UKMKu ikut serta dalam parade dengan membawa bendera, piala, dan piagam prestasi. Keikutsertaan ini menjadi bagian dari perjalanan UKMKu yang konsisten dalam membangun semangat berwirausaha di kalangan mahasiswa.
UKMKu juga membuka stand di Expo UNY sebagai tempat interaksi dengan mahasiswa baru dari berbagai fakultas. Suasana Expo menjadi semakin seru saat maba mengunjungi stand UKMKu, untuk melihat langsung pameran prestasi dan penghargaan lomba.
Penanggung jawab Expo UKMKu, Arin, turut menyampaikan rasa bangga atas suksesnya kegiatan ini. “Expo UKM atau Pameran Prestasi UKMKu UNY kemarin itu seru banget karena kita para pengurus bisa berinteraksi langsung dengan mahasiswa baru dan memperkenalkan UKMKu ke mereka. Di sini kita bisa jelasin tentang apa aja program kerja dan benefit join UKMKu UNY kepada mahasiswa baru yang datang ke stand. Antusiasme dari maba sendiri juga sangat baik sampai antrian di stand kita lumayan panjang dan bahkan ada yang langsung mendaftar di stand saat itu juga. Harapan kedepannya, semoga kegiatan ini bisa lebih meriah lagi di tahun depan dan semoga dengan adanya kegiatan ini bisa menjadi pintu awal buat maba yang awalnya ragu buat join UKMKu, jadi semangat buat join di UKM kita,” ujarnya
Penerimaan Anggota Baru UKMKu dibuka bersamaan dengan hari expo UKM. Sehingga mahasiswa baru yang memiliki minat dan bakat di bidang kewirausahaan, atau ingin belajar berwirausaha dapat segera melakukan pendaftar. Pendaftaran bisa dilakukan secara langsung di stand UKMKu ataupun secara online melalui link berikut ini: [https://bit.ly/PendaftaranUKMKuUNY2025].
Expo UNY 2025 sudah selesai, tapi cerita UKMKu bersama mahasiswa baru baru saja dimulai. Sampai bertemu di Expo UNY 2026!
Jejak Usaha Kreatif & Budaya: Kunjungan Industri yang Menggali Inspirasi Usaha
Sabtu, 6 September 2025 di Yogyakarta - Pengurus anggota UKM Kewirausahaan UNY berkumpul dengan semangat untuk memulai rangkaian kunjungan industri yang telah dinanti-nantikan. Dengan tujuan menggali inspirasi usaha, mengamati proses produksi secara langsung, serta menikmati kekayaan budaya lokal, acara ini menyuguhkan pengalaman yang penuh makna.
1. PT Omah Oblong Yogyakarta
Kunjungan dimulai dari PT Omah Oblong, sebuah industri kreatif kaos khas Yogyakarta yang memadukan nilai budaya lokal dengan produk fashion. Di lokasi ini, peserta diajak menyaksikan langsung proses produksi kaos, mulai dari pemilihan kain, pencetakan sablon, hingga finishing dan pengepakan. Suasana ruang produksi terasa hidup, suara mesin sablon berpadu dengan aroma tinta dan kain. Di ruang produksi, kita bisa merasakan kecepatan, ketelitian, dan semangat kerjasama di antara para pekerja. Salah satu pekerja Omah Oblong menjelaskan bagaimana mereka merancang kaos dengan karakter budaya Jogja agar dapat diterima baik di pasar lokal maupun nasional. Suasana menjadi makin interaktif ketika dua peserta mencoba sablon sederhana di bawah bimbingan pekerja. Inilah momen yang membangkitkan inspirasi bahwa usaha kreatif bisa dimulai dari hal sederhana, asalkan punya konsep dan semangat.
2. Tugu Chocolate Factory
Setelah istirahat sejenak dan menikmati cemilan ringan, rombongan bergerak menuju Tugu Chocolate di kawasan Brontokusuman, Kec. Mergangsan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tugu Chocolate adalah produsen coklat lokal yang menggunakan biji kakao asli Indonesia dan merancang kemasan bertema pariwisata nusantara. Di sini, peserta disambut oleh aroma coklat hangat dan interior bergaya heritage Jawa yang klasik sebuah kombinasi sempurna antara industri makanan ringan dan estetika budaya. Di area produksi, peserta dapat melihat proses pencetakan coklat cair dan proses pengemasan yang menarik Salah satu sesi menarik adalah demo singkat “making chocolate bar”, peserta melihat secara langsung langkah-demi-langkah dari pencairan biji kakao, pencetakan, hingga proses pendinginan.
Salah satu momen paling menarik dari kunjungan ini adalah sesi praktik langsung membuat coklat, peserta mendapatkan kesempatan untuk memegang alat pencetakan, menuangkan coklat, serta menghias coklat dengan topping dan warna sesuai kreativitas masing-masing. Aktivitas ini tidak hanya memberikan pengalaman menyenangkan, tetapi juga memperlihatkan bagaimana proses produksi dan desain kemasan menjadi bagian dari nilai produk.
2. Museum Sonobudoyo Yogyakarta
Sebagai penutup rangkaian kegiatan dari proker company visit, rombongan mengunjungi Museum Sonobudoyo, salah satu museum tertua di Yogyakarta dalam hal koleksi budaya Jawa, Madura, Bali dan Lombok. Gedung museum yang bergaya jawa klasik langsung memancarkan suasana ketika memasuki area pameran. Koleksi yang dipamerkan sangat beragam mulai dari wayang kulit, topeng, senjata tradisional seperti keris, batik, dan benda benda prasejarahlainnya. Para peserta berjalan melewati koridor yang di sisi-sisinya terdapat kaca pameran yang menampilkan keris berornamen halus, wayang kulit dengan rupa halus, dan lukisan yang menceritakan kisah sejarah. Salah satu ruang yang paling menarik adalah Ruang Wayang di mana peserta bisa membayangkan bagaimana pertunjukan wayang dahulu menjadi media pendidikan moral. Momen unik dari kunjungan ini adalah sesi menonton film pendek di “Sonobudoyo Cinema”, bioskop mini yang berada di dalam museum. Layar menampilkan dokumenter budaya, cerita warisan lokal, dan visual arsip yang menarik, peserta duduk santai sambil meresapi narasi, gambar, dan suara yang mengajak mereka lebih dekat dengan asal-usul budaya.
Setelah berkegiatan sehari penuh mengunjungi industri kreatif kaos di PT Omah Oblong, merasakan experience produksi coklat di Tugu Chocolate, dan menyelami warisan budaya di Museum Sonobudoyo, kini saatnya kita membawa pulang lebih dari sekadar foto dan kenangan. Setiap momen hari ini, membuka satu kesadaran “inovasi berpijak pada pengalaman, dan nilai sejati sebuah bisnis berada di cerita yang kita ciptakan dan bagikan”.